Siapa
saja yang pernah sekolah di SPGN Pacitan pasti akan mengenal atau setidakknya pernah
melihat lubang kecil di ruang kelas TK. Besar lubang itu kurang lebih berukuran
30 cm x 30 cm, di samping meja guru. Berada di dinding sebelah barat daya ruang
kelas setinggi dada orang dewasa. Letak Kelas itu lurus dengan lorong lobi
teras antara kantor dan ruang guru. Kalau digaris , maka akan segaris lurus
mulai pintu gerbang, lobi tengah, pintu ruang kelas TK, lubang kecil disebelah
meja guru dan lubang kecil di tembok belakang kaupaten terus sampai pintu
gerbang utama kabupaten.
Mengapa
lubang itu misteri? Karena setiap lubang itu ditutup Baik itu iseng atau
disengaja. Baik menggunakan karton, tripleks maupun papan, maka misteri itu
akan timbul. Misalnya diseluruh ruang kelaas akan berbau kembang kenanga atau
berbau minyak “srimpi” yang lazim digunakan untuk merawat orang mati. Kadang-kadang
malah berbau “kembang boreh” kembang untuk nyekar ke kuburan. Kalau tutup
lubang itu tidak segera dibuka maka akan lebih fatal lagi. Di ruang kelas itu
akan ada anak yang mengalami kesurupan.
Kalau
sudah seperti iti maka Mbah Bibit yang akan turun tangan. Mbah Bibit adalah kebon
sekolah yang paling tua di SPG. Orangnya sudah sangat sepuh tapi sangat rajin
dan enerjik. Langkah yang biasa dilakukan Mbah Bibit adalah membuka tutup
lubang di tembok itu, dan mengusap wajah anak yang kesurupan berkali-kali
dengan mulut tak henti-hentinya berkomat-kamit membaca mantra sampai anak yang
kesurupan itu sembuh. Maka giliran Pak Sapto yang mengantar anak itu pulang ke
rumah. Karena biasanya yang seing mengalami kesurupan adalah anak-anak
perempuan.
Inilah Lubang misteri itu, sekarang menjadi "Pintu Keramat" yang menghubungkan Gedung YABII dan Kabupaten Pacitan.
Sampai
sekarangpun Bapak Bupati tetap tidak berani menutup lubang itu. Tapi malah
diberikan jalan yang lebih terhormat. Yaitu berupa pintu yang lehih baik dan
lebih istimewa. Konon katanya itu adalah pintu utama para makhluk halus dan lelembut
yang dari Kanjeng Jimat, Mbah Nggantung, lewat SPG, Kabupaten,Alun-alun, terus
ke Segoro KIdul (Allohu’alam bi Sawab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar